Menyingkap Fakta Sosial dan Kesejahteraan di Kota Depok
Oleh : Agen Pojok Statistik UI
Kalian tahu enggak, sih? Indikator sosial di Kota Depok mengalami berbagai perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir? Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) nunjukin sejumlah fakta menarik mengenai kesejahteraan masyarakat kota ini, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kemiskinan.
Apakah ada kemajuan dalam sektor pendidikan dan kesehatan? Atau, masih ada masalah yang perlu diselesaikan, seperti kemiskinan dan ketimpangan sosial? Dengan memahami data sosial ini, kita bisa lihat gambaran lebih dalam tentang kesejahteraan warga Depok dan tantangan yang masih harus dihadapi. Yuk, kita gali lebih lanjut!
Pendidikan
Oke, gimana kondisi pendidikan di Kota Depok sekarang, ya? Coba kita lihat visualisasi di atas! Visualisasi ini ngegambarin perbandingan jumlah sekolah, guru, dan murid di Kota Depok dari tahun ajaran 2023/2024 hingga 2024/2025, baik di sekolah negeri maupun swasta. Dari grafiknya, kelihatan kalau jumlah guru di sekolah negeri dan swasta nggak berbeda jauh, dengan SD masih jadi jenjang dengan guru. Yang menarik, terdapat peningkatan jumlah guru swasta yang cukup besar di jenjang SMP dari tahun ajaran 2023/2024 ke 2024/2025. Dari sisi jumlah murid, SD juga mendominasi baik di negeri maupun swasta, disusul SMP, SMA, dan SMK. Sementara itu, terkait jumlah sekolah, jumlah sekolah negeri terlihat lebih banyak terdiri dari SD, sedangkan sekolah swasta terlihat lebih banyak terdiri dari SD dan SMP. Secara keseluruhan, data ini nunjukin kalau pendidikan dasar (SD) masih jadi tulang punggung sistem pendidikan di Kota Depok, baik dari jumlah sekolah, guru, maupun murid-nya.
Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Kota Depok kelihatannya makin berkembang kalau lihat dari visualisasi ini! Dari 2021 ke 2024, jumlah fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, poliklinik, puskesmas, dan apotek mengalami peningkatan di beberapa kecamatan. Rumah sakit, misalnya, bertambah di beberapa wilayah, termasuk Tapos yang sebelumnya belum punya rumah sakit. Poliklinik juga makin banyak, terutama di Sawangan dan Tapos, sementara jumlah puskesmas meningkat di kecamatan Cilodong. Di sisi lain, rumah sakit bersalin dan puskesmas pembantu kelihatannya mengalami penurunan. Untuk apotek, ada kenaikan di beberapa kecamatan, terutama di daerah dengan penduduk yang cukup padat seperti Sawangan dan Bojongsari. Secara keseluruhan, layanan kesehatan di Depok semakin berkembang, tapi masih ada tantangan soal pemerataan akses, terutama untuk layanan persalinan dan fasilitas kesehatan di kecamatan tertentu.
Agama
Nah, dari grafik di atas, kelihatan kan kalau mayoritas masyarakat Depok itu menganut agama Islam, terus diikuti sama Protestan, Katolik, Budha, Hindu, Konghuchu, dan terakhir Lainnya. Ternyata, lebih dari 90% warga Depok itu Muslim lho! Yang menarik, di semua kecamatan, urutan jumlah pemeluk agamanya juga mirip-mirip. Jadi, bisa dibilang penyebaran agama di Depok tuh cukup merata.
Kemiskinan
Berapa banyak sih penduduk miskin di depok? Nah dari gambar diatas keliatan kan kalo terjadi lonjakan persentase jumlah penduduk miskin dari 2019 ke 2020? Lalu 2021 merupakan tahun dengan persentase penduduk miskin tertinggi di depok Hal ini mungkin dapat terjadi karena adanya pandemi. Walau sempat melonjak tinggi, dari gambar diatas juga kita bisa tau kalo untuk beberapa tahun terakhir ini, persentase penduduk miskin di Depok juga menurun. Walau persentase penduduk miskin pada tahun 2021–2024 masih terlihat lebih banyak daripada tahun 2016–2019, dapat terlihat pada gambar bahwa kondisi penduduk miskin di depok mulai membaik.
Gambar diatas menunjukkan grafik kedalaman dan keparahan kemiskinan pertahunnya mulai dari 2016 sampai dengan 2020. Nah, buat yang belum tahu, indeks kedalaman kemiskinan mengukur seberapa jauh rata rata pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan juga mempertimbangkan distribusi kemiskinan diantara penduduk miskin.
Pada gambar, bisa kita lihat kalau Indeks Kedalaman Kemiskinan menunjukkan pola yang cenderung meningkat pada tahun 2019–2022. Lalu, Indeks Keparahan Kemiskinan juga memiliki pola yang kurang lebih sama seperti Indeks Kedalaman Kemiskinan. Nah, pada tahun 2022 baik Indeks Kedalaman maupun Indeks Keparahan Kemiskinan menjadi titik paling tinggi yang berarti kemiskinan makin dalam dan makin enggak merata di kalangan orang miskin. Kemudian terjadi penurunan pada tahun 2023, tetapi pada tahun 2024 terjadi kenaikan kembali yang berarti permasalahan terkait penduduk miskin belum terselesaikan.
Faktor Sosial Lainnya
Tapi, di sisi lain, Depok juga nggak lepas dari masalah bencana alam. Di tahun 2021 dan 2024, ada beberapa kecamatan yang kebanjiran, totalnya sampai 41 kali! Untungnya, di tahun-tahun itu Depok nggak kena gempa bumi sih. Tapi, tetap aja kita harus selalu waspada, ya! Jangan lupa ikutin arahan dari petugas kalau ada tanda-tanda bencana. Stay safe, Depok!
Dalam dua tahun terakhir, kota Depok mengalami perubahan signifikan dalam berbagai indikator sosial, khususnya terkait anak-anak dalam kondisi rentan. Data menunjukkan peningkatan drastis dalam jumlah anak terlantar, terutama di kelompok usia 6–17 tahun, yang melonjak dari 91 kasus pada tahun 2023 menjadi 1.763 kasus pada tahun 2024. Kondisi serupa juga terjadi pada anak balita terlantar yang meningkat empat kali lipat, serta anak dengan kedisabilitasan yang naik lebih dari lima kali lipat. Selain itu, jumlah anak yang berhadapan dengan hukum juga bertambah dari 78 kasus menjadi 140 kasus, yang mungkin mengindikasikan peningkatan kenakalan remaja atau penegakan hukum yang lebih ketat. Di Sisi lain, jumlah anak jalanan mengalami penurunan, yang bisa jadi merupakan hasil dari program-program yang dilakukan oleh pemerintah Depok.
Sementara itu, kasus kriminalitas di Kota Depok menunjukkan tren yang cenderung menurun. Kasus pencurian mengalami penurunan yang sangat drastis pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, yang mungkin mencerminkan peningkatan keamanan atau efektivitas program penegakan hukum. Begitu pula dengan kasus keuangan yang mengalami penurunan signifikan, menandakan adanya perbaikan dalam regulasi atau stabilitas ekonomi. Meskipun demikian, kasus kekerasan dan kriminal umum masih terjadi dengan sedikit penurunan, yang menunjukkan bahwa upaya pencegahan kejahatan tetap diperlukan.
Secara keseluruhan, meskipun ada indikasi positif dalam penurunan angka kriminalitas, meningkatnya jumlah anak dalam kondisi rentan menjadi tantangan serius bagi kesejahteraan sosial di Kota Depok. Hal ini menuntut perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat kebijakan perlindungan anak serta meningkatkan kesejahteraan mereka agar angka ini tidak terus meningkat di masa mendatang.
Kota Depok mengalami perkembangan di beberapa sektor, seperti peningkatan fasilitas kesehatan dan penurunan angka kriminalitas. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam pemerataan akses pendidikan, meningkatnya jumlah anak dalam kondisi rentan, serta tingkat kemiskinan yang belum sepenuhnya pulih. Oleh karena itu, perlu kebijakan yang lebih fokus pada pemerataan pendidikan, penguatan layanan kesehatan, perlindungan anak, serta program pemberantasan kemiskinan yang berkelanjutan agar kesejahteraan sosial dapat meningkat secara merata.
Referensi
Badan Pusat Statistik Kota Depok. (28 Februari 2025). Kota Depok dalam Angka 2025. Diakses pada 7 Maret 2025 dari, https://depokkota.bps.go.id/id/publication/2025/02/28/3afc7179869757450705db62/depok-municipality-in-figures-2025.html
Badan Pusat Statistik Kota Depok. (1 Maret 2025). Jumlah Kelurahan Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan di Kota Depok. Diakses pada 7 Maret 2025, dari https://depokkota.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTY0IzI=/jumlah-kelurahan-yang-memiliki-sarana-kesehatan-menurut-kecamatan-di-kota-depok.html